JAM SEKARANG

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI KARYA MENTES BIBIT, TEMPATNYA BIBIT - BIBIT DENGAN KUALITAS TERTINGGI

PUSAT PERTANIAN TANAMAN HIAS, TANAMAN POHON, TANAMAN PANGAN DAN TANAMAN BUAH

Bibit Pohon Kayu Putih

Kayu putih (Melaleuca leucadendra syn. M. leucadendron) merupakan pohon anggota suku jambu-jambuan (Myrtaceae) yang dimanfaatkan sebagai sum...

Rabu, 18 Juni 2025

Bibit Pohon Sonokeling

Sonokeling atau sanakeling adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras dan indah, anggota dari suku Fabaceae. Kayunya yang berbobot sedang dan berkualitas tinggi itu dalam perdagangan dikenal sebagai Indian rosewood, Bombay blackwood atau Java palisander (Ingg.), palisandre de l’Inde (Prc.); dalam klasifikasi Indonesia digolongkan sebagai kayu sonokeling. Di Jawa, dikenal varian yang dinamai sonobrit dan sonosungu.

Pohon berukuran sedang hingga besar, tingginya 20-40 m dengan gemang mencapai 1,5–2 m. Tajuk lebat berbentuk kubah, menggugurkan daun. Pepagan berwarna abu-abu kecoklatan, sedikit pecah-pecah membujur halus.

Daun majemuk menyirip gasal, dengan 5-7 anak daun yang tak sama ukurannya, berseling pada porosnya. Anak daun berbentuk menumpul (obtusus) lebar, hijau di atas dan keabu-abuan di sisi bawahnya.

Di Indonesia, sonokeling hanya didapati tumbuh liar di hutan-hutan Jawa Tengah dan Jawa Timur pada ketinggian di bawah 600m dpl., terutama di tanah-tanah yang berbatu, tidak subur, dan kering secara berkala. Tumbuh berkelompok, tetapi tidak terlalu banyak, di hutan-hutan musim yang menggugurkan daun-daunnya di waktu kemarau.

Sebaran alami sonokeling lainnya adalah anak-benua India, mulai dari kaki Pegunungan Himalaya hingga ujung selatan semenanjung, terutama di hutan-hutan monsun yang kering di wilayah-wilayah Karnataka, Kerala, dan Tamil Nadu, di Ghats Barat. Meskipun demikian, tumbuhan ini hidup baik di daerah dengan curah hujan antara 750 – 5.000 mm pertahun; di atas aneka jenis tanah, walau lebih menyukai tanah-tanah yang dalam dan lembap, yang memiliki drainase baik.

Sonokeling terutama dimanfaatkan kayunya, yang memiliki pola-pola yang indah, ungu bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan. Kayu ini biasa digunakan untuk membuat mebel, almari, serta aneka perabotan rumah berkelas tinggi. Venirnya yang bernilai dekoratif digunakan untuk melapisi permukaan kayu lapis mahal. Karena sifatnya yang baik, kayu sonokeling juga sering digunakan untuk membuat barang ukiran dan pahatan, barang bubutan, alat-alat musik dan olahraga, serta perabot kayu bengkok seperti gagang payung, tongkat jalan dan lain-lain.

Kayu ini juga kuat dan awet, sehingga tidak jarang digunakan dalam konstruksi seperti untuk kusen, pintu dan jendela, serta untuk membuat gerbong kereta api. Atau untuk peralatan seperti gagang kapak, palu, bajak dan garu, serta untuk mesin-mesin giling-gilas. Selain itu, sonokeling dipakai pula dalam pembuatan lantai parket.

Sonokeling merupakan salah satu tanaman agroforestri yang populer di Indonesia. Pohon ini ditanam dalam sistem tumpangsari, diselingi dengan aneka tanaman pangan seperti padi ladang, jagung, ubi kayu, atau kacang-kacangan. Sonokeling juga menjadi pohon penyusun wanatani, bercampur dengan mangga, nangka, sirsak, jambu biji dan lain-lain. Daun-daun sonokeling dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk hijau. Perakaran sonokeling bersifat mengikat nitrogen, dan dengan demikian dapat memperbaiki kesuburan tanah.

Nilainya yang tinggi telah mendorong pemanenan yang berlebihan, sehingga populasi alami pohon ini menghadapi kepunahan. Oleh sebab itu, sejak 1998 Badan Konservasi Dunia IUCN telah memasukkan Dalbergia latifolia ke dalam kategori Rentan (VU, vulnerable).

Harga: Rp. 100.000 - Rp. 300.000


Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Sonokeling dan Cv. Karya Mentes

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar